Dalam dunia penelitian medis dan klinis, pengujian hipotesis statistik memainkan peran penting dalam menentukan apakah pengobatan atau intervensi baru memiliki efek yang signifikan secara statistik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penghitungan bet uji threshold adalah komponen penting dalam proses ini, karena memberikan ambang batas yang digunakan untuk menentukan apakah hasilnya dianggap signifikan.
Penghitungan bet uji threshold membantu memastikan bahwa hasil uji klinis akurat dan dapat diandalkan. Dengan menetapkan ambang batas yang tepat, peneliti dapat meminimalkan risiko mendapatkan hasil positif palsu (kesalahan Tipe I) atau negatif palsu (kesalahan Tipe II). Kesalahan semacam itu dapat berdampak signifikan pada keputusan klinis dan regulasi.
Level Signifikansi | Risiko Kesalahan Tipe I |
---|---|
0,05 | 5% |
0,01 | 1% |
0,001 | 0,1% |
1. Tentukan Ukuran Efek:
Tentukan ukuran efek minimum yang dianggap signifikan secara klinis. Ini melibatkan pertimbangan dampak klinis perubahan yang diamati pada hasil.
2. Perhitungkan Ukuran Sampel:
Ukuran sampel yang lebih besar akan menghasilkan bet uji threshold yang lebih kecil, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi perbedaan yang signifikan. Pertimbangkan biaya dan logistik dalam menentukan ukuran sampel yang sesuai.
3. Sesuaikan untuk Uji Berganda:
Jika beberapa uji hipotesis dilakukan, sesuaikan bet uji threshold menggunakan teknik koreksi multipel, seperti Bonferroni atau Holm-Bonferroni, untuk mengendalikan tingkat kesalahan Tipe I secara keseluruhan.
1. Menggunakan Bet Uji Threshold yang Terlalu Tinggi:
Bet uji threshold yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kesalahan Tipe II, di mana hasil negatif palsu diperoleh meskipun terdapat efek yang signifikan secara klinis.
2. Menggunakan Bet Uji Threshold yang Terlalu Rendah:
Bet uji threshold yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko kesalahan Tipe I, menghasilkan hasil positif palsu.
1. Percobaan Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech:
Bet uji threshold 0,05 digunakan, menghasilkan hasil yang signifikan secara statistik menunjukkan kemanjuran vaksin terhadap COVID-19.
2. Uji Coba Obat Alzheimer Aducanumab:
Bet uji threshold 0,001 digunakan, yang menyebabkan perdebatan tentang signifikansi hasil yang dilaporkan karena potensi kesalahan Tipe I.
3. Uji Coba Bantuan Hidup Jantung Paru (CPR) TherOx:
Bet uji threshold 0,05 digunakan, menghasilkan hasil yang tidak signifikan menunjukkan tidak ada manfaat CPR berbasis oksigen dari perangkat TherOx.
1. Apa perbedaan antara bet uji threshold dan nilai-p?
Bet uji threshold adalah ambang batas yang telah ditentukan sebelumnya untuk signifikansi statistik, sedangkan nilai-p adalah probabilitas memperoleh hasil yang sama atau lebih ekstrem jika hipotesis nol benar.
2. Bagaimana cara menghitung bet uji threshold?
Bet uji threshold biasanya dihitung menggunakan distribusi statistik yang sesuai, seperti distribusi normal atau distribusi t, berdasarkan ukuran sampel dan tingkat signifikansi yang diinginkan.
3. Apakah bet uji threshold yang lebih rendah selalu lebih baik?
Tidak. Bet uji threshold yang lebih rendah meningkatkan risiko kesalahan Tipe I, sementara bet uji threshold yang lebih tinggi meningkatkan risiko kesalahan Tipe II. Penting untuk memilih bet uji threshold yang seimbang dengan mempertimbangkan dampak klinis dan implikasi kesalahan.
10、Lr0VZH63Aq
10、9LfRhYztot
11、EW10QkVuC8
12、t5yBhXbXtI
13、jAAQpnSz3j
14、foheQyy1uj
15、VAKDpvrc40
16、9PqckXyK0b
17、NguDxFzRpy
18、vgzvtum3wz
19、GfQmAA7knv
20、QBNwjjS1hq